Sab. Jul 27th, 2024

MediaSumut24.com, Medan. •Jamaah calon haji Kloter 22 asal Labuhan Batu Selatan (Labusel) sejumlah 291 orang, Kota Sibolga 50 orang, Pakpak Bharat 6 orang, Medan 2 orang, Madinah 2 orang dan petugas 8 orang dengan total 359 jamaah diberangkatkan ke Bandara Kuala Namu Deli Serdang untuk take off menuju Jeddah, pada Kamis (6/6/2024) dari Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan.
Bupati Labusel Edimin dalam acara pelepasan jamaah mengatakan syukur dan bangga dapat hadir untuk melepas para Tamu Allah dari Labusel, Pakpak Bharat, Medan, Madinah dan Sibolga. “Saya pribadi dan Pemkab Labusel mengucapkan selamat jalan dan selamat mengerjakan haji. Doakan juga kami seluruh elemen masyarakat dan Pemkab Labusel semoga diberi Allah kemudahan dan perlindungan dalam menjalankan segala aktifitasnya,”ujarnya.
Selamat pergi dan selamat kembali, katanya, semoga semua jamaah calon haji menjadi haji mabrur dan mabrurah.” Saya imbau siapkan diri untuk adaptasi dengan lingkungan, semangat kebersamaan dan persatuan saling menghormati. Tampilkan sebagai orang Indonesia yang santun. Kami pesan bapak ibu selalu koordinasi dan komunikasi sesama jamaah dan petugas. Bila ada suatu hal yang ragu dan menghambat aktivitas, sampaikan kepada petugas. Selanjutnya kepada para petugas,Karo dan Karom kami pesan, bimbing bantu dan jagalah jamaah haji kita dalam menjalankan ibadahnya aman, tertib dan lancar. Semoga tugas mulia saudara sebagai petugas haji dicatat Allah SWT. “Selamat jalan selamat menunaikan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur dan mabrurah serta bermanfaat bagi masyarakat,” kata Edimin.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumut,H Ahmad Qosbi Nasution mengatakan ada beberapa hal disampaikan. Pertama para jamaah Kloter 22 Labusel, Sibolga, Pakpak, Medan dan Madina diharapkan tidak ada membawa nama daerah-daerah. Sebab kita semua tergabung dan berasal dari Sumut. “Semua tamu Allah dari daerah kita. Jaga persatuan dan kesatuan, tanamkan niat dalam hati selama bisa.menolong, membantu, silahkan. Insha Allaah, Allaah akan memberikan kemudahan.
Kedua, jamaah jangan selfi-selfi saat ibadah. Pemerintah Arab Saudi sudah melarang kalau sedang ibadah photo photo selfi-selfi dilarang jangan dikerjakan. Kalau dikerjakan juga itu haram apalagi kita mau jadi haji mabrur. Saya harap Kloter 22 tidak ada seperti itu.
Ketiga, haji ini susah mendapatkannya. Kalau kita mau berangkat tunggu 10 tahun lagi baru boleh daftar dan masa tunggunya sampai 35 tahun baru boleh pergi. Ya kalau masih hidup.
Untuk para petugas selain ibadah ada tugas tambahaan untuk.melayanai jamaah. Jangan beda-bedakan jamaah, layani semua. Kerjasama, kompak dan bekerjalah dengan ikhlas,” katanya. (Fajar)