Kam. Nov 21st, 2024

MediaSumut24, Deli Serdang.-Pengukuhan Pengurus Besar Gerakan Angkatan Muda Melayu Indonesia (PB GAMI) masa khidmat 2024-2029 berjalan sukses, meriah dan lancar. Acara dilaksanakan di Jalan Sultan Serdang Batang Kuis, Deli Serdang pada Sabtu (2/11/2024). Selain itu juga dikukuhkan Satgas PB GAMI.

Adapun struktur pengurus PB GAMI Indonesia 2024-2029 yang dikukuhkan, yakni Ketua Umum Drs H Subandi, ST, MM, Sekretaris Umum Fajri Akbar, SH, dan Bendahara Umum Datok H Syafrizal Syah, SH, MM.
Dan Ketua Harian , Ari Ismail, S.Sos.,M.M yang sehari harinya bertugas PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan
serta semua pengurus lainnya serta Ketua Satgas PB GAMI, Julliansyah Tambusai, dikukuhkan oleh yang mewakili para Sultan dari Kerajaan Melayu Sumatera Timur, yaitu Sultan Serdang Tuanku T Achmad Thala’a Yariful Alamsyah didampingi Sultan Deli, Sultan Asahan, Sultan Langkat, Sultan Kualuh, Para Kedatukan, Ketua PB MABMI, Ketua DMDI, Ketua ISMI dan lainnya.

Ketua Panitia Ary Ismail SSos MM, mengatakan PB GAMI telah menggelar Mubes benerapa waktu lalu dan terpilih Ketua Umum, Dr H Muhammad Datu Subandi ST MM, Sekjen Fajri Akbar SH, Bendahara Dato H Syafrizal Syah SH MM dan memohonkan kepada Sultan Serdang untuk mengukuhkan pengurus PB GAMI didampingi para Sultan, Dewan Pembina dan Pendiri. “Terima kaseh kepada Ketua yang mempercayai kami sebagai panitia. Segala kekurangan dan ketidaknyamanan yang bapak ibu rasa, kami mohon dimaafkan,” ujarnya.

Ketua Umum PB GAMI, Dr H Muhammad Datu” Subandi ST MM, dalam sambutan perdananya mengatakan terima kasih kepada semua undangan berhadir. Selaku pengurus PB GAMI terpilih, lembaganya memiliki semboyan dan tema yaitu ; ‘Adat Dijunjung Masyarakat Agung. Tak Melayu Hilang di Bumi, Ahoy’.

“Kalau sudah adat dijunjung, mudah-mudahan marwah Melayu terangkat. Apalagi Presiden Prabowo sudah membentuk Departemen Budaya yang Menteri Fadli Zon sudah mengenal dan paham tentang adat dan budaya. Jadi kita sebagai masyarakat adat dalam UU No 52/2014 tentang Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat belum banyak terlaksana,” urainya.

Debentuknya Departemen Budaya, salah satu fungsinya adalah agar urusan Masyarakat Adat akan segera bisa selesai. Presiden Probowo sudah tanya Sultan Serdang, dimana posisi dan keadaan Kerajaaan Serdang itu. Jawab Sultan, sudah habis terbakar saat revolusi. Dan Presiden Prabowo janji akan membangunnya kembali. Tapi lahannya belum ada. Insya Allah itu akan terbangun,” jelas Subandi yang juga Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra.

DIkatakannya, pengurus PB GAMI saat ini, lengkap dari semua lintasan. “Akan kita lengkapi agar semua bidang bisa diselesaikan. Dan banyak juga anggota dewan yang duduk. Dari DPRD Sumut, DPRD Medan, DPRD Deli Serdang dan lainnya serta lintas partai.
Mudah-mudahan pengurus baru dapat berbuat, bertindak, mendukung program pemerintah dan kita harus menyatu. Semua Ormas dan lembaga Melayu apapun sifatnya kita harus bersatu ke PB MABMI. Terima kaseh kepada semua Tuanku para Sultan, PB MABMI, Dewan Pakar, Dewan Adat dan semuanya,” ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Pakar PB GAMI, Dr Dahnil Anzar Simanjuntak SE ME, Juru Bicara Presiden RI ke 8 dan juga Wakil Kepala Badan Penyelenggara Urusan Haji dan Umroh RI, mengatakan bahwa sejak mahasiswa dirinya paling anti dengan organisasi paguyuban kesukuan, tak ada satupun yang ia ikuti. Sampai beberapa hari lalu dirinya ditemani Bapak Subandi. Beliau telepon saya dan minta jadi Ketua Dewan Pakar PB GAMI.

“Saya tak bisa membantah dan sejak itulah ideologi saya dirusak Bapak Mertua saya. Namanya organisasi paguyuban tapi tak satupun yang guyub. Organisasi paguyuban yang lain juga tak guyub. Tapi hari ini, idealisme saya dirusak mertua saya sendiri karena perintah. Sama istri, saya bilang ikut organisasi anti aging. Tapi Mertua yang jadi Ketum usianya di atas 60 lagi,” katanya terkejut kalau organisasi pemuda dipimpin orangtua.

Dikatakan, Dewan Pakar hanya disuruh Ketua Umum. Akhirnya saya terima. Saya sendiri juga memiliki tradisi dan adat Melayu Pesisir dari Sibolga. Pakaian adatnya juga Teluk Belanga. Bapak dari Barus, Ibu boru Lubis dari Melayu Aceh Tamiang. Lahir di Besitang sekolah di Kuala Simpang, SMA di Sibolga, SMA di Jakarta.Jadi akulturasinya sudah banyak, karena itu saya menolak ikut organisasi kesukaan. Tetapi saya keliru,” ujarnya.

Justru identitas itu muncul disitulah keindonesiaan muncul. Bahwa Indonesia adalah Melayu, Batak, Cina Makassar, Manado, Ambon, Kalimantan, Jawa dan lainnya. Banyak suku-suku di Indonesia. Artinya Indonesia bukan punya suku tapi Indonesia punya kita. Apa yang dibuat mertua saya membuat saya tobat nashua. Bahwa setiap manusia mencari fitrahnya, mencari asal-usulnya,” ujar Dahnil.
“Seperti saya dari Tapteng istri dari Melayu, maka anak lahir di Jakarta. Pasti suatu hari mencari eksistensinya.”

Katanya, sebuah negara gagal kalau institusi ekonomi, budaya bersifat eksklusif, tidak terbuka. Sementara Melayu terbuka, identitas keislamannya kuat, identitas kebudayaan lainnya terbuka.Kalau kita mau sukses demokrasi, budaya, ekonomi maka harus terbuka. Tidak korup dan semuanya. Kalau negara gagal berarti ekslusif. Presiden Prabowo itu merangkul, semua pihak benci Prabowo tapi dia rangkul. Dendam dan benci dia kubur,” ujarnya lagi.

Dahnil Anzar pun mengatakan bahwa dirinya diperintahkan Presiden menangani soal haji. “Susah dan saya ngeri-ngeri sedap soal haji ini. Kalau salah, saya bisa dibenci umat Islam se Indonesia. Melayu memiliki instrumen penting untuk memajukan negara ini. Kuncinya satu komunitas negara sukses dan gagal, kuncinya satu, tidak ada negara maju dan baik, tidak ada gagal dan tidak gagal. Yang ada ialah bagaimana negara diurus dengan baik. Kalau Deli Serdang baik berarti Deli Serdang diurus dengan baik. Kata Kuntjoro Ningrat dalam bukunya bahwa Indonesia malas termasuk puak Melayu. Malas, tidak disiplin dan lain sebagainya. Jadi kita harus disiplin, rajin maka karena itu Kementerian Budaya dihadirkan. Jadi GAMI harus jalan dan menjadi institusi kebudayaan yang menghadirkan nilai,” urainya.

GAMI hatus berani defenisikan orang Melayu baru. Adat dipakai baru, kain dipakai usang. Adat harus terus dibuat harum sesuaikan kesenian zaman. Jadi harus punya definisi baru Melayu. Streotype, stigma, misalnya Orang Padang pelit, Batak kasar, Melayu malas Muhammadiyah nggak berani poligami, sementara NU stigmanya boleh poligami, perlahan-lahan harus diubah.

Para orang tua Melayu dan organisasi Melayu harus
mendorong stigma Melayu baru. Yaitu Melayu harus jujur, Melayu harus baik.
Seperti di perusahaan ada corporate culture. ” Kita harus rumuskan identitas Melayu. Wataknya bagaiman. Ubah stereotipenya. Saya berharap PB GAMI, harus berpikir sampai ke situ. Mudah-mudahan PB GAMI bisa merangkul semua pihak. Anak muda harus mampu mencintai. Ini PR kita dan Sultan, untuk bagaimana menciptakan anak-anak muda mencintai budayanya,” katanya.

Selanjutnya Ketua PB MABMI, OK Siadin SH dalam sambutannya mengatakan pihaknya di awal-awal dulu membentuk GAMI bersama Almarhum Wan Iwan Zulhami. “Karena pada saat itu perjuangan MABMI terbatas.Dengan segala kekuatan dan kekurangan anak muda, kita perjuangkan harkat dan martabat Melayu yang sudah pada titik nadir terendah. Karena tujuan kepada Melayu adalah fedodal ” urainya.

Dikatakan, pada tahun 1945 sampai Juli 1946 Indonesia belum ada. Baru pada 17Agustus 1945 merdeka dan pada 18 Agustus 1945 buat UU dan sebut sudah ada NKRI. “Tetapi Kerjaan Melayu dari Panai, Batubara, Sedang, Langkat, Hinai, jauh sudah ada dan menjadi negara dan sudah melakukan kontrak kepada Belanda. Tuding Melayu feodal tidak pas, baik secara akademik dan faktual,” jelasnya lagi.

Jadi kata OK Saidin, sumbangan besar dari Melayu untuk negari ini cukup banyak. Bahwa perusahaan perkebunan yang dibangun Sultan Deli, Sultan Asahan dan Sultan Sultan lain membuka kebun lalu setelah Republik ini merdeka dinasionalisasi. Melayu sangat egaliter menerima kehadiran siapa saja. ” Saya ajak GAMI, ISMI bahwa Tak kan Melayu Hilang di Bumi. GAMI dan lainnya harus bergabung satu payung besar. Kita harus letakkan dasar ini. Selama ini kita tak pernah bersatu. Jadi saat ini harus bersatu,’ ujarnya.

Usai prosesi pelantikan, dalam sambutannya Sultan Serdang, Tuanku T Achmad Thala’a Syariful Alamsyah, mengatakan agar PB GAMI harus dapat membuktikan sebagai organisasi Melayu. “Saya yakin dibawah kepemimpinan Subandi, PB GAMI akan semakin maju, yang saat dilantik hari ini dalam suasana memperingti Hari Sumpah Pemuda. Kesannya tak ada GAMI 2, tak ada MABMI 2.Kita harus bersatu dan maju,” ujarnya.

Dikatakan Sultan Serdang, jadikan semangat Sumpah Pemuda untuk PB GAMI harus semangat, bersatu dan kita harus berkumpul di bawah PB MABMI. “Pelantikan PB GAMI saat ini dilaksanakan di atas lahan Tanah Melayu Serdang. Di atas tanah^ Konsesi Deli Serdang. Jadikan pelantikan PB GAMI hari ini sebagai tonggak untuk merebut kembali lahan-lahan tersebut dari orang-orang yang merampok tanah kita dan mereka tidak bertanggung jawab,” ujar Sultan Serdang dengan semangat. (R.Harefa)