Kam. Sep 19th, 2024

MediaSumut24, Medan. Sejumlah pelajar dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Medan berhasil meraih mendali dua emas dan satu perunggu pada ajang Kompetisi Robotic Nasional tingkat SD, SMP, SMA/sederajat di Padang Pariaman. Rabu (28/8). Lomba yang diadakan oleh Astromic Clash Rumble MAN IC Padang Pariaman ini berlangsung pada 26 hingga 28 Agustus 2024. Para siswa yang menjadi peserta untuk mewakili MTs Negeri 3 Medan tersebut yaitu, Muhammad Fachri, Rifqi Haziq, Nadira Azkia Nasution, Muhammad Zidane Al Fahri, dan Qottrunnada Nazifah Insyiroh. Dari kompetisi tersebut, para pelajar ini berhasil meraih sejumlah piala berupa juara 3 Soccer kategori open, juara 1 Soccer kategori close, dan juara 1 merakit soccer kategori close.

Di dalam juknis yang panitia rilis, disebutkan bahwa Astromic Clash Rumble (ACR) merupakan ajang yang mempertemukan para pelajar seluruh Indonesia untuk berkompetisi dalam lomba nasional pada bidang teknologi, khususnya bidang robotika. Mengutip pada ketentuan perlombaan, robot disediakan oleh pihak peserta dengan ketentuan dimensi dan spesifikasi yang sama untuk kategori open. Sementara itu, untuk kategori close peserta disediakan komponen dan diharuskan membuat robot di lokasi lomba.

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Madrasah, Anas, S.Ag, M.Pd.I mengucapkan selamat kepada siswa dan siswi MTs Negeri 3 Medan yang bertanding dan memperoleh sejumlah prestasi pada kompetisi ini. Dia juga menambahkan ucapan terima kasih kepada pelatih dan guru pembina yang telah mempersiapkan dengan baik peserta lomba untuk bertanding pada kejuaran robotika tingkat nasional.

“Saya mengucapkan selamat kepada siswa-siswi kami yang telah berlomba dan meraih juara pada kompetisi robotik ini. Terima kasih juga untuk pelatih dan guru pembina yang telah mempersiapkan (lomba) dengan baik”, ujar Anas di Medan, Kamis (29/8/2024).

Fachri, salah satu peserta dari MTsN 3 Medan mengatakan bahwa mereka telah berlatih mempersiapkan diri selama satu bulan. Mereka dibagi ke dalam beberapa tim sesuai kategori perlombaan. Tidak hanya persiapan alat-bahan dan kemampuan, Fachri mengaku persiapan mental juga menjadi hal yang tidak dilupakan. Hal ini dikonfirmasi melalui telepon seluler sesaat selesai pertandingan.

“Kami dibagi menjadi tim berdasarkan kategori. Selama satu bulan persiapan tidak hanya alat dan bahan, mental juga. Jadi, sehari sebelum berangkat kami berdoa bersama di madrasah, bersama guru dan seluruh siswa”, jelas Fachri, dari Pariaman.

(Rl/Fajar Trihatya)