Sel. Sep 17th, 2024

MediaSumut24.com, Medan. •Senyum ceria dan wajah sumringah terus dilontarkan Juminah Hutapea (80), Nenek yang berangkat haji bersama anak dan menantunya. Walau duduk di kursi roda menunggu keberangkatan menuju tanah suci, tak sedikutpun ia tampakkan kelemahan tubuh saking antusiasnya ia untuk pertama kali melaksanakan ibadah haji seumur hidupnya.
Opung Hutapea sapaannya, lahir dari keluarga beragama Kristen di Tarutung. Kemudian ia pindah ke Labuhanbatu bekerja di Rumah Sakit Aek Nabara. Di umur 22 tahun, ia masuk Islam karena menikah dengan seorang penghulu di sana. Dari situlah ia mengenal Islam termasuk rukun Islam kelima, menunaikan ibadah Haji.
Rezeki baru tiba. Di masa senjanya ia diberi kesempatan untuk pertama kali akan melihat Ka’bah di depan mata. Ia bahagia sekali akhirnya sebentar lagi bisa menyempurnakan rukun Islam sebagai hamba Allah.
“Bahagia sekali. Akhirnya sebelum wafat, aku bisa menunaikan ibadah haji sebagai pelengkap rukun Islam. Semoga diterima segala amalanku selama di sana,” haru Opung Juminah.
Ia lalu menceritakan pesan ayahnya saat dirinya memeluk Islam. Sambil menangis, ia mengatakan bahwa dia sangat sayang dengan ayah dan ibunya. Betapa moderasi beragama sejak dulu sudah diaplikasikan keluarganya sehingga keluarga selalu harmonis.
“Ayahku menerima dan mendukung aku untuk memeluk agama Islam. Dia menyuruhku untuk memegang kuat keislaman dan melaksanakan seluruh ibadah yang disyariatkan. Tidak boleh setengah-setengah dan harus patuh dengan suami. Makanya karena sayangku dengan dia, setiap waktu aku dan suami pulang menjenguknya sampai dia wafat kami juga datang,” ucapnya.
Ia berharap dengan menunaikan haji, diterima segala amalannya dan diampunkan segala dosanya.
“Apa yang dipikirkan di dunia ini. Mati ditinggalnya semua. Pintaku hanya ya Allah mohon diterima amalanku dan diampunkan dosaku,” kata Juminah.
Ia juga berharap seluruh anaknya dan cucunya bisa berangkat haji sebelum wafat.
Ditanya soal pelayanan, Juminah berterima kasih kepada seluruh petugas karena sangat memperhatikannya. Ia mengatakan makanan selama di Asrama Haji juga enak.
“Diperhatikan aku di sini. Sudah seperti keluarga. Terima kasih atas layanannya,” tambahnya. □(Rl/Fajar)